Syarat Mursyid

Bismillah wala haula wala quwwata illa billah.
Syarat menjadi mursyid sebagimana yang ditulis oleh syech Abdul Qadir Isa pada kitab Haqaiq an Attasawwuf ada empat, yaitu:
1. Mengetahui kewajiban fardlu ain.
Artinya, syech harus mengetahui fardlu-fardlu ain yang diwajibkan padanya sebagaimana mengetahui hukum sholat, zakat (kalau wajib), dan puasa. Mengetahui hokum-hukum perdagangan kalau dia seorang pedagang, dan seterusnya. Juga harus mengetahui sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya.

2. Arif Billah (ahli ma'rifah pada Allah).
Artinya, dia harus berhaluan madzhab Ahlissunnah wal Jamaah dalam aqidah dan tasawwuf. Dia harus mengetahui bahwa Allah itu Esa dalam zat, sifat dan affaal. Lalu hatinya kontak dengan ke-Esaan Allah. Matanya melihat alam raya ini tapi mata hatinya melihat Sang Pencipta.

3. Mengetahui seluk-beluk nafsu dan cara membersihkannya.
Artinya, dia telah mendapatkan didikan dari gurunya dan mendapatkan pelajaran tentang tingkatan nafsu, cara untuk mengobati penyakit hati, tentang cara masuknya setan dan cara mengatasinya dan sebagainya.

4. Mendapat izin dari gurunya untuk menjadi mursyid.
Atinya, dia harus mendapatkan ijazah dan mandat untuk menjadi pendidik (mursyid) dari gurunya yang sambung sampai pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Teori ijazah ini yang dipakai oleh perguruan-perguruan modern sekarang. Semisal dokter tidak boleh mengobati kecuali ada izin dari perguran tinggi jurusan kedokteran. Begitu juga arsitek tidak boleh menggambar bangunan kecuali mengantongi ijazah. Begitu seterusnya. Semoga kita mendapatkan kriteria mursyid yang seperti itu. Kalau kita telah menemukannya maka hilangkan kemauanmu dalam kemauhannya. Dan memintalah untuk tidak hidup sepeninggalnya. Karena keselamatan sulit sepeninggalnya.

Dari sini kita dapat menjawab kenapa seorang ikhwan toreqah sangat mengagungkan mursyidnya. Karena mursyid adalah di umpamakan seorang dokter ahli yang sedang menangani pasiennya. Maka apapun yang dikatakan oleh dokter spesialis itu harus dia terima dengan tanpa ada protes sama sekali.
Tapi kalau ada mursyid yang tidak menetapi syarat-syarat tersebut maka dia akan merusak murid-muridnya sebagaimana perkataannya syech Syusytari dalam syiirannya yang disyarahi oleh Syeh Abdul Aziz Addabbagh:

إذا لم يكن علم لديه بظاهر #ولا باطن فاضرب به لجج البحر
Jika syech tadi tidak mengetahui ilmu dzohir dan batin maka buang saja ke laut (jangan kamu perdulikan)

وإن كان إلا أنه غير جامع # لوصفهما جمعا على أكمل الأمر
فأقرب أحوال العليل إلى الردى # إذا لم يكن منه الطيب على خبر
Dan jika dia memang memiliki ilmu tadi (dzohir dan batin) namun dia dia tidak mengumpulkan pada kedua sifatnya (tidak sempurna ilmu) maka kemungkinan besar si pasien tadi akan bertambah parah jika dokternya tidak berpengalaman.

Syech Abdul Aziz Addabbagh mengatakan.
Syech tarbiyah punya beberapa alamat:
1. Lapang dada
2. Tidak punya musuh (dari arah syech)
3. Dermawan
4. Menyenangi pada orang yang berbuat jelek padanya
5. Melupakan kesalahan muridnya
Dengan ikhtiyar dan kemauan yang keras insyaallah kita menemukan mursyid yang hakiki ini. Kalau kita belum mendapatkan syech yang seperti itu maka kita mencari teman yang baik dan memperbanyak baca shalawat pada Mursyid Teringgi Nabi Muhammad SAW.


Wallahu a’lam bissowab.

Tidak ada komentar: